Home Artikel

Definisi dan Konsep Travel Cost Method (TCM)

Secara umum, nilai ekonomi didefiniskan sebagai pengukuran jumlah maksimun seseorang untuk mengorbankan barang atau jasa guna memperoleh barang atau jasa lainnya. Secara formal, konsep ini disebut sebagai keinginan membayar (willingness to pay) seseorang terhadap barang atau jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan (Djijono 2002).
tcm concept

Kelayakan ekonomi pada suatu pengembangan memang harus dilihat dari dua sisi yaitu potensi sumberdaya dan potensi pasarnya. Sumberdaya wisata alam menghasilkan jasa untuk memuaskan kebutuhan manusia yang bersifat non mteriil dan lebih  banyak bersifat kejiwaan dan kesehatan. Taksiran berapa jumlah pengunjung dan lamanya kunjungan (visitor days) sangat penting untuk analisa prospek investasi di bidang wisata alam.

(Sumitro, 2004). Dengan menggunakan pengukuran ini, nilai ekologis dari ekosistem atau sumberdaya alam akan dapat diterjemahkan ke dalam bahasa ekonomi dengan mengukur nilai monoter dari barang atau jasa. Misalnya, apabila suatu ekosistem pantai atau perairan mengalami kerusakan akibat polusi, maka nilai yang hilang akibat degradasi lingkungan dapat diukur dari keinginan seseorang untuk membayar agar lingkungan tersebut kembali menjadi seperti semula atau kondisi sebelum terjadinya pencemaran (Fauzi 2004).

Konsep dasar dari metode travel cost adalah waktu dan pengeluaran biaya perjalanan (travel cost expenses) yang harus dibayarkan oleh para pengunjung untuk mengunjungi tempat wisata tersebut yang merupakan hatga untuk akses ke tempat wisata (Garrod dan Willis, 1999). Itulah yang disebut dengan willingness to pay (WTP) yang diukur  berdasarkan perbedaan biaya perjalanan.

Secara prinsip, metode ini mengkaji biaya yang dikeluarkan setiap individu untuk mendatangi tempat rekreasi, misalnya untuk menyalurkan hobi memancing atau berekreasi di pantai, seseorang akan mengorbankan biaya dalam bentuk waktu dan uang untuk mendatangi tempat tersebut.

TCM digunakan untuk estimasi nilai guna ekonomi yang berhubungan dengan ekosistem atau lokasi-lokasi yang dimanfaatkan untuk rekreasi. TCM dapat dipakai untuk estimasi manfaat atau biaya ekonomi yang dihasilkan dari: 
  • Perubahan biaya akses untuk suatu lokasi wisata
  • Eliminasi lokasi wisata yang ada 
  • Penambahan lokasi wisata baru
  • Perubahan kualitas lingkungan pada suatu lokasi wisata

Premis dasar dari TCM adalah bahwa waktu dan biaya perjalanan yang dibelanjakan oleh individu untuk mengunjungi suatu lokasi mencerminkan “HARGA” bagi akses ke lokasi itu. Dengan demikian, kesediaan membayar (willingness to pay) orang-orang untuk mengunjungi lokasi itu dapat diestimasi berdasarkan banyaknya perjalanan yang mereka lakukan dengan beragam biaya perjalanan. Hal ini analog dengan estimasi kesediaan-membayar (WTP) orang-orang itu untuk suatu barang yang dipasarkan berdasarkan kuantitas  barang yang diminta pada beragam harga.

TCM dipilih untuk valuasi ini berdasarkan dua alas an utama:
  1. Lokasi sangat bernilai bagi orang-orang sebagai lokasi wisata. Di lokasi ini tidak ada spesies langka atau keunikan lain yang akan membuat “non-use values” di lokasi ini significant.
  2. Anggaran bagi proyek untuk melindungi lokasi ini relative murah. Sehingga  penggunaan metode yang relative murah seperti TCM menjadi sangat menarik.


Ada beberapa cara untuk mendekati permasalahan, dengan menggunakan variasi TCM. Variasi ini adalah:
  1. Pendekatan Zonal travel cost sederhana, dengan memaksimumkan  penggunaan data sekunder, dengan sedikit data primer sederhana yang dikumpulkan dari para pengunjung.
  2. Pendekatan Individual travel cost, dengan menggunakan survey yang lebih detail pada para pengunjung.
  3. Pendekatan Utilitas random, menggunakan data survey dan data lainnya, dan teknik-teknik statistic yang lebih rumit.

Baca juga :

to Top